Suka Bernyanyi, Ketika Mau Mati Pun Bernyanyi Dulu
Salah satu hobi seseorang adalah menyanyi. Ya, Sebagian orang menganggap dengan menyanyi bisa membuat hati gembira dan tubuh menjadi rileks. Namun tahukah anda, ada orang yang suka bernyanyi, namun ketika sudah sekarat pun tetap bernyanyi.
Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Akan dibangkitkan setiap hamba sesuai dengan keadaan dia ketika meninggal dunia.” (HR Muslim)
Barangsiapa meninggal dalam keadaan membaca talbiah, ia akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiah.
Orang yang memakan riba akan bangkit seperti orang-orang yang kesurupan, yaitu dalam keadaan sempoyongan, Barangsiapa mati dalam keadaan mabuk, ia akan dibangkitkan dalam keadaan mabuk. barangsiapa mati dalam keadaan berzina maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan berzina.
Begitupun, jika seseorang meninggal dalam keadaan bernyanyi maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan bernyanyi. Naudzubillah min dzalik.
Di sebuah rumah sakit swasta di Saudi ada salah seorang pasien perempuan yang wajahnya pucat pasi, ujung-ujung jemarinya memanjang, bibirnya gemetaran, detak jantungnya semakin melemah, tensi darah menurun, para dokter langsung dengan sigap berusaha menyelamatkan nyawa pasien ini. Mereka berusaha memberikan pertolongan untuk menyelamatkan jiwanya.
Para dokter berharap agar ia mengucap kalimat tauhid, “Laa ilaaha illallah.”
Salah satu dokter yang ada disampingnya berkata, “Ikuti bacaanku, ‘Laa ilaaha illallah’.”
Namun sayang, Bibirnya terkunci rapat seperti gunung yang kokoh, pasien tersebut tidak bisa berkata walau hanya satu huruf. Kalimat tauhid didengungkan dokter tersebut untuk kedua kali, ketiga kali, namun sayang, pasien ini rupanya benar-benar sedang menghadapi sakaratul maut.
Lalu terdengarlah suara dari kerongkongannya dan keluarlah huruf-huruf yang sering terdengar dari televisi.
Dokter yang ada di sampingnya tersebut tidak berputus asa, ucapan Laa ilaaha illallah pun dilantunkan kembali oleh dokter tersebut.
Namun, tiba-tiba ia bernyanyi dengan suara terbata-bata dari kerongkongan. Tak mau mengucap kalimat tauhid ia malah menyanyikan lagu salah seorang artis yang sering tampil di stasiun televisi.
Belum selesai ia bernyanyi keluarlah ruh dari jasadnya. Ia pun bernyanyi sebelum meninggal.
Subhanallah, Naudzubillah min dzalik.
Maka perhatikanlah kebiasaan kita selama hidup, Karena kematian seseorang tak akan jauh dari kebiasaannya selama hidup di dunia.
Jika ia ahli beramal shaleh dan ahli membaca al Qur'an, maka bisa jadi akhir hidupnya tak akan jauh dari perbuatan amal shalehnya, Begitupun sebaliknya. Wallahu A'lam.
Semoga kita dihindarkan dari keadaan seperti ini kelak dan dibangkitkan kepada Allah dengan membawa amalan shaleh kita di dunia. Aamiin.
Rasūlullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda:
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
Barangsiapa meninggal dalam keadaan membaca talbiah, ia akan dibangkitkan dalam keadaan membaca talbiah.
Orang yang memakan riba akan bangkit seperti orang-orang yang kesurupan, yaitu dalam keadaan sempoyongan, Barangsiapa mati dalam keadaan mabuk, ia akan dibangkitkan dalam keadaan mabuk. barangsiapa mati dalam keadaan berzina maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan berzina.
Begitupun, jika seseorang meninggal dalam keadaan bernyanyi maka ia akan dibangkitkan dalam keadaan bernyanyi. Naudzubillah min dzalik.
Di sebuah rumah sakit swasta di Saudi ada salah seorang pasien perempuan yang wajahnya pucat pasi, ujung-ujung jemarinya memanjang, bibirnya gemetaran, detak jantungnya semakin melemah, tensi darah menurun, para dokter langsung dengan sigap berusaha menyelamatkan nyawa pasien ini. Mereka berusaha memberikan pertolongan untuk menyelamatkan jiwanya.
Para dokter berharap agar ia mengucap kalimat tauhid, “Laa ilaaha illallah.”
Salah satu dokter yang ada disampingnya berkata, “Ikuti bacaanku, ‘Laa ilaaha illallah’.”
Namun sayang, Bibirnya terkunci rapat seperti gunung yang kokoh, pasien tersebut tidak bisa berkata walau hanya satu huruf. Kalimat tauhid didengungkan dokter tersebut untuk kedua kali, ketiga kali, namun sayang, pasien ini rupanya benar-benar sedang menghadapi sakaratul maut.
Lalu terdengarlah suara dari kerongkongannya dan keluarlah huruf-huruf yang sering terdengar dari televisi.
Dokter yang ada di sampingnya tersebut tidak berputus asa, ucapan Laa ilaaha illallah pun dilantunkan kembali oleh dokter tersebut.
Namun, tiba-tiba ia bernyanyi dengan suara terbata-bata dari kerongkongan. Tak mau mengucap kalimat tauhid ia malah menyanyikan lagu salah seorang artis yang sering tampil di stasiun televisi.
Belum selesai ia bernyanyi keluarlah ruh dari jasadnya. Ia pun bernyanyi sebelum meninggal.
Subhanallah, Naudzubillah min dzalik.
Maka perhatikanlah kebiasaan kita selama hidup, Karena kematian seseorang tak akan jauh dari kebiasaannya selama hidup di dunia.
Jika ia ahli beramal shaleh dan ahli membaca al Qur'an, maka bisa jadi akhir hidupnya tak akan jauh dari perbuatan amal shalehnya, Begitupun sebaliknya. Wallahu A'lam.
Semoga kita dihindarkan dari keadaan seperti ini kelak dan dibangkitkan kepada Allah dengan membawa amalan shaleh kita di dunia. Aamiin.
0 Response to "Suka Bernyanyi, Ketika Mau Mati Pun Bernyanyi Dulu"
Posting Komentar